Jumat, 21 September 2012

Kultum:” Bersyukur dengan Optimalisasi Nikmat”


Prigen (21/9) 


Ust.Agus bersama Arif

“Bersyukur atas nikmat’  itulah sepenggal kalimat yang dijadikan judul kultum ustadz Agus H, M.Pd pada kegiatan dhuha dan istighotsah Jumat (21/9). Kegiatan rutin ini terasa ‘baru’ bagi umumnya guru karena minggu ini adalah ‘the first action’ setelah Regulasi/buku hijau di ‘ketok’ oleh Kamad beberapa waktu lalu. Perlu semangat yang baru serta penataan regulasi agar celah-celah masalah terminimalisir seperti regulasi tahun 2011/2012 lalu. Ustadz Agus H membuka kultumnya dengan informasi keprihatihan di  media tentang kabar demo film innocent of moslem, belum reda demo di beberapa negara, muncul kasus baru yaitu kartun Nabi di  sebuah majalah di Perancis, beliau menenangkan siswa ..”bahwa ada sekelompok orang ingin mengoyak perdamaian dunia,  kejadian di dunia internasional akhir-akhir ini akan menguji kita, kita support mereka yang menyuarakan anti penghinaan dengan damai  bahwa Islam is right…”pesannya.


Ustadz Agus H membuka wacana ‘syukur’ dengan kisah Nabi Sulaiman AS dan pasukannya yang berhenti ketika bertemu ‘wadi an Naml’. Lebih lanjut Ustaz Agus yang juga guru B. Arab Alumni UIN Malang ini membaca ayat QS.An Naml : 17-18..”fatabassama dhohikan min qoulihah…” Nabi Sulaiman AS tersenyum, lalu berdo’a : Ya Allah anugrahkan kepadaku nikmat yang telah Engkau berikan kepadaku dan orang tuaku…. Pak Agus menghubungkan konsep syukur kali ini dengan agar siswa mengoptimalkan syukur dalam pemanfaatan potensi yang dimiliki siswa. Minimal ketika mendapat nikmat, paling tidak mengucap ‘hamdalah’.

Ust. Agus mencontohkan nikmat dalam tubuh kita yang kita dapatkan, merupakan sesuatu yang  sudah luar biasa, tapi malah kita sering tidak bersyukur atasnya. Nikmat punya tangan, nikmat punya pendengaran, bisa bicara dengan manusia..contohnya Nabi Sulaiman  bisa berbicara dengan hewan dan dilengkapi dengan pasukan jin dan burung, tetapi ia sadar semua itu dari Allah dan hebatnya Ia masih mau bersyukur. Mengerti bahasa hewan Nabi Sulaiman bersyukur, lain dengan kita, jangankan mengerti bahasa hewan untuk bersyukur, lha wong  bahasa manusia saja kadang ‘belum’ mengerti. Misanya disuruh berbaris saat upacara, masih ‘leren mbuletisasi’, disuruh masuk kelas bila terdengar bell, masih enak ngobrol santai..”sindir sang ustadz.

 Guru yang gemar nonton bola ini mengilustrasikan maksud si pemberi nikmat agar yang ada manfaat positif dari apa yang diberikan. Pak Agus mencontohkan Arif (VIII) diberi sajadah, maksud pemberian itu agar si Arif memanfaatkan sajadah itu sesuai fungsi. E..ternyata si Arif malah dibuat ‘ngepel’ lantai, kira-kita ‘marah nggak p Agus? Mungkin pak Agus akan menggerutu’ …rif awas kau nanti tak akan saya beri lagi..” Allah juga demikian jika diberi nikmat lalu disyukuri maka ‘laazidannakum’ nikmat akan ditambah, tetapi kalau tidak maka’ inna adzabii lasyadid” ada adzab mengintai.. Pak Agus menghubungkan dengan peristiwa ‘nikmat’ kentut dan buang air, remeh tapi sangat mahal. Orang sampai ke RSUD habiskan berjuta-juta hanya agar bisa ‘kentut’/buang air.  Tetapi berita kemarin di MTsN ini ada ‘kotoran tercecer’ di WC  siswa.. ini mudah-mudahan bukan siswa kita..”kata pak ustadz.Ini bukti kurang mensyukuri nikmat..

Banyak cara bersyukur, pak Agus mencontohkan seringkali bapak-ibu guru ‘syukuran’ dengan makan-makan di ruang guru, mungkin ada yang sedang Ultah/milad, atau baru mendapat rizki dan sebagainya, jadi jangan dianggap kegiatan ‘makan’ di kantor itu memakai uang sekolah, tetapi itu biaya pribadi bapak-ibu guru atau urunan mereka…”tandas pak Agus.  Keterangan ini juga mudah-mudahan meluruskan ada di kalangan siswa dan orang tua yang sempat ‘muncul’ menyikapi kegiatan makan-makan guru-guru akhir-akhir ini. Sangkaannya adalah ada potensi menggunakan biaya sekolah.  Sebenarnya tidak demikian. Akhir-akhir ini Madrasah dalam sorotan, jadi semua civitas hendaknya menjaga ‘rasa’, memang perlu informasi yang tepat dan konfirmasi kepada sumber yang kompeten, barangkali ‘kehumasan’ kita perlu diperkuat ke depan.(guz)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar