Prigen Prima News
Jariyahtun Nafi'ah, S.Pd dalam amanat pembina upacara Senin, 13 Februari 2012 menjelaskan kepada para siswa peserta upacara bendera tentang sejarah "valentine. Valentine Day memang sangat populer di kalangan remaja. Ini tantangan global dunia, karena valentine bukan milik satu dua negara, tetapi menglobal. Ini tidak lepas dari stigma hari 'kasih sayang' yang oleh madzhab hedonism (pemuja kesenangan) , warna pink juga menjadi warna khas sebagai pelengkap stiqma kasih sayang cenderung 'femininitas'. Jariyahtun Nf sebelum menjelaskan inti pidataonya tentang sejarah valentine, guru BK ini bertanya menjebak kepada para siswa,....
" hari apa ini? apa persiapanmu?....sudah siap dengan setangakai mawar...coklat....??
Lebih lanjut, Ibu 1 anak ini menjelaskan;.."bahwa sebagai generasi muslim, kita harus hati-hati dan waspada terkait 'hari valentin' mengapa? seperti yang kanda tahu valentine kini cenderung muncul dengan model perayaan remaja kini 'nyerempet' maksiat, bahkan bukan tidak mungkin banyak dari sekian anak-anak orang Islam yang tidak tahu menahu asal muasal, kemudian ikut-ikutan 'valentinenan' yang di sana bertaburkan dosa dianggap biasa, karena Al Qur'an yang berkata "..La taqrobuz zina...sudah tidak dihiraukan lagi.".. tukasnya serius. Ada beberapa versi sejarah munculnya' valentine day', lalu Bu Ria dengan suara yang jelas di microphone, satu persatu menginformasikan kepada para siswa...
Pertama, ribuan tahun yang lalu penguasa Romawi di Eropa saat itu, membuat sebuah tradisi pada bulan khusus sebagai bulan kasih sayang. Adalah Santa Valentinus penggagas pesta pertemuan pasangan muda-mudi 'berpesta' kasih sayang, perawan memberi keperawanannya kepada oang yang dikasihi, istilah pestanya "lupertalian festifal'. Versi kedua, Valentine diambil dari nama seorang martir (pejuang) yang meninggal pada Tgl. 14 Feb 270 M pada masa Claudius II. Namanya kemudian diabadikan dalam upacaya kenangan mendiang, dan lambat laun berubah menjadi hari valentine.
Versi ketiga, 14 Feb 1492 M adalah hari runtuhnya kekuasaan Islam di Andalusia (Spanyol) setelah menguasai daratan matador itu oleh kilafah Abasiyah selama hampir 700 tahun. Tumbang oleh perlawanan Eropa yang dikomandani Raja Ferdinand dan Ratu Elizabeth. Oleh pendeta Pedro Velentino, hari kemenangan itu dianggap sebagai 'bebasnya' Spanyol dari kekuasaan Islam dan dijadikan hari 'kemenangan' dari dunia Islam yang dianggapnya dholim,.. dan masih banyak lagi versi-versi 'hari valenine'. Lalu setelah menjelaskan itu, Bu Ria bertanya lagi kepada para siswa..." bagaimana apakah kalian masih ingin merayakan hari valentine? para siswa menjawab ..tidakk! alhamdulillah.
Akhir pidatonya Bu Ria berpesan.."Hati hati terhadap aksi atau kegiatan yang merusak aqidah dengan berkedok kasih sayang dll. Sebagai generasi muda Islam pandai-pandailah menfilter mana budaya yang baik dan Islami dan mana budaya yang akan menyesatkan. Bahkan MUI sendiri sudah menfatwakan Haram perayaan valentine jika merusak sendi-sendi ajaran Islam yang tidak sesuai Al Quran-Hadits. Sekarang semua tergantung faktor pengendalian diri, bukankah kalian sudah dibekali aqidah-sejarah kebudayaan Islam,? nah itu yang akan menjadi 'rem' kalian, mudah-mudahan kalian mampu memilah dan memilih.
" hari apa ini? apa persiapanmu?....sudah siap dengan setangakai mawar...coklat....??
Lebih lanjut, Ibu 1 anak ini menjelaskan;.."bahwa sebagai generasi muslim, kita harus hati-hati dan waspada terkait 'hari valentin' mengapa? seperti yang kanda tahu valentine kini cenderung muncul dengan model perayaan remaja kini 'nyerempet' maksiat, bahkan bukan tidak mungkin banyak dari sekian anak-anak orang Islam yang tidak tahu menahu asal muasal, kemudian ikut-ikutan 'valentinenan' yang di sana bertaburkan dosa dianggap biasa, karena Al Qur'an yang berkata "..La taqrobuz zina...sudah tidak dihiraukan lagi.".. tukasnya serius. Ada beberapa versi sejarah munculnya' valentine day', lalu Bu Ria dengan suara yang jelas di microphone, satu persatu menginformasikan kepada para siswa...
Pertama, ribuan tahun yang lalu penguasa Romawi di Eropa saat itu, membuat sebuah tradisi pada bulan khusus sebagai bulan kasih sayang. Adalah Santa Valentinus penggagas pesta pertemuan pasangan muda-mudi 'berpesta' kasih sayang, perawan memberi keperawanannya kepada oang yang dikasihi, istilah pestanya "lupertalian festifal'. Versi kedua, Valentine diambil dari nama seorang martir (pejuang) yang meninggal pada Tgl. 14 Feb 270 M pada masa Claudius II. Namanya kemudian diabadikan dalam upacaya kenangan mendiang, dan lambat laun berubah menjadi hari valentine.
Versi ketiga, 14 Feb 1492 M adalah hari runtuhnya kekuasaan Islam di Andalusia (Spanyol) setelah menguasai daratan matador itu oleh kilafah Abasiyah selama hampir 700 tahun. Tumbang oleh perlawanan Eropa yang dikomandani Raja Ferdinand dan Ratu Elizabeth. Oleh pendeta Pedro Velentino, hari kemenangan itu dianggap sebagai 'bebasnya' Spanyol dari kekuasaan Islam dan dijadikan hari 'kemenangan' dari dunia Islam yang dianggapnya dholim,.. dan masih banyak lagi versi-versi 'hari valenine'. Lalu setelah menjelaskan itu, Bu Ria bertanya lagi kepada para siswa..." bagaimana apakah kalian masih ingin merayakan hari valentine? para siswa menjawab ..tidakk! alhamdulillah.
Akhir pidatonya Bu Ria berpesan.."Hati hati terhadap aksi atau kegiatan yang merusak aqidah dengan berkedok kasih sayang dll. Sebagai generasi muda Islam pandai-pandailah menfilter mana budaya yang baik dan Islami dan mana budaya yang akan menyesatkan. Bahkan MUI sendiri sudah menfatwakan Haram perayaan valentine jika merusak sendi-sendi ajaran Islam yang tidak sesuai Al Quran-Hadits. Sekarang semua tergantung faktor pengendalian diri, bukankah kalian sudah dibekali aqidah-sejarah kebudayaan Islam,? nah itu yang akan menjadi 'rem' kalian, mudah-mudahan kalian mampu memilah dan memilih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar