Program Madrasah

Ide Jumat Sejati/2011

        Era Baru Jumat Day berganti dengan Jumat Sejati maknanya adalah Jumat Sehat Jasmani dan hati. Lebel ini pertama dicetuskan oleh Kepala Baru Drs. HM ALFAN MAKMUR, MM dalam rapat koordinasi Jumat, 24 MAret 2011.
        "JumatSejati' memang menarik nama ini, nama ini jelas akan menyehatkan badan, pasalnya telah mensinyalkan ada sehat jasmani: terbayang kacang ijo, roti di hari jumat. Inilah yang paling disuka. Yang terus dikembangkan adalah menu jasmani. Jumat 1 okelah kacang ijo, Jumat II kolek pisang ambon...dst menu akan terus update.
       Menurut Pak Alfan :" yang penting adalah makna "prima' harus tersemat dalam pelayanan dan kinerja. PP 53/2010 adalah standar kerja PNS, bagaimana mensikapi 37,5 jam dengan tidak 'berdosa' tetap melaksanakan aturan dan kita improvisasi sukses melewatkan tugas harian kita. " Harga itu memang di atas kertas, apakah kita sudah mampu melaksanakan 37,5 jam? durasi kita kalau 6 hari kerja=6.15 jam perhari. Jam 7.00- 13.15 pulang. Kita ini akomodatif artinya bisa diatur berdasar efektifitas program termasuk uang makan penyikapan kita 22 hari/bulan inilah yang saya maksud 'dosa' agar kita tidak berdosa, ya ayo awet si sekolah...kata beliau menegaskan.
        Usulan lain juga disampaikan oleh Darmanto melengkapi makna 'prima' adalah adanya guru profesional dan ide-ide pengembangan keprofesionalan guru. Guru senior? guru yunior?..! menurut pak Alfan guru senior ada sebagai urusan DUK-etika pergaulan, senioritas memang ada, tetapi dalam kinerja guru senior/yunior adil dan proporsional dalam beban. Misal guru profesional minim harus mengampu 24 jam mengajar. Perangkat harus siap/tersimpan oleh guru sebagai bukti guru prof. Kalau ada BPK/Irjen melihat admin guru prof sedang guru tidak siap dan terbukti tidak memiliki bukti-bukti laporan kegiatannya, bisa dicabut tunjangan profesinya eman-eman.
        Terakhir presentasi Pak Alfan menayangkan 'hadits ancaman' yang mengingatkan bahwa kejujuran dalam pekerjaan sesuai dalam hadits "....ususnya muter-muter'..semua akan ada tanggung jawabnya.(red.)


LESSON STUDY BERBASIS MADRASAH

Prestasi yang dibanggakan adalah kelangsungan kegiatan LS di Prima. Kegiatan ini bermula dari program JicaPrima: Jumat/15-4-2011. LSBM yang kini menjadi rutinitas merupakan ajang bedah pengajaran OC open Class. Kegiatannya terjadwal. Sementara dilaksanakan pada hari jumat. Kedepan program ini menjadi andalan MTsN Prigen, karena MTsN Prigen satu-satunya MTsN di pasuruan yang melaksanakan LS.

Jumat Sejati Perlu DiSegarkan

Jumat Day yang kini menjadi Jumat Sejati sudah waktunya dievaluasi. Pasalnya produk ini sudah hampir berjalan 1 tahun berjalan. Evaluasi yang dimaksud adalah menyentuh pada efektivitas pelaksanaannya. Tinjauannya bisa banyak segi. Program yang berjalan di dalamnya bukan hanya perlu kalkulasi beban anggaran dan bayangan outcome yang akan didapat tetapi juga mempertimbangkan  peran serta kumunitas Prima corp. Dampak dari kurangnya optimalisasi peran dapat menjadikan apriori kinerja.

Program yang berjalan cukup bagus.
1. Dhuha-Istighotsah Jam 6.30-7.30
    Siswa, guru dan karyawan diharapkan bisa ikut serta rutin jika tidak dalam keadaan udzur. Artinya
    tingkat kehadiran dari guru belum optimal. Disadari oleh jarak, kesempatan dan faktor lain. Faktor ini
    memang terus akan menjadi polemik. Selama ini cukup antusias. hal ini pernah menjadi sorotan Komite
    yang mempertanyakan tingkat peran serta guru.
    Jadwal pembina perlu disegarkan. Siswa selama ini dapat diarahkan dan kegiatan ini dapa dijadikan
    kesempatan untuk refleksi melalui sajian 'kultum'nya.
    Jam 7.30-8.00 ----> Istirahat
    Jam 8.00-9.00 ----> memasuki program pengembangan diri. Siswa masuk sesuai pilihan/minat.
  • Tilawah Qur'an (Pembina: Ustadz M. Shohib)
  • Arabic Club (Pembina: Agus H, M.Pd, Luqman Hakim, S.Pd)
  • English Club (Pembina: Jariyahtun N, S.Pd)
  • Tata Boga (Pembina: Dewi SM, S.Pd)
  • Tata Busana (Pembina: Nuril Mu'jizah, MA)
  • Wirausaha (Widaryanto, S.Ag)
  • Paduan Suara (Pembina: (Muflichah, S.Pd, Hj. Wiwin Ind, S.Pd)
  • Seni Rupa (Subagyo, S.Pd)
  • Al Banjari (Kamiluddin, MM, Subagyo, S.Pd)
  • KIR (Kurnaeni F, S.Pd)
  • Pramuka---Jam 9.00-wajib VII-VIII
  • PMR---jam 9.00-
  • Olahraga : Volly (pembina: Pujianto, MM- Sepak bola (pembina: Ali Vivid S.)
  Jam 9.00- Guru melaksanakan kegiatan LSBM (Lesson Study Berbasis Madrasah)
                   Sejenis beda kelas (open kelas).

Darma Wanita Prima/ 26  Maret 2011
            Kegiatan DW kemarin Sabtu, 26 Maret 2011 membuat catatan-catatan penting. Kegiatan yang direncanakan di Suramadu akhirnya bergeser ke Malang. Inti kegiatan itu adalah mengawali kegiatan DW yang bersamaan dengan mutasinya pimpinan lama Pak Anas ke Pak Alfan Makmur tentu otomatis berpintah tongkat pimpinan DW. Bu Anas ke Bu Alfan Makmur.
         Catatan yang muncul adalah struktur pengurus akan tetap karena orang baru tentu tidak membuat perubahan-perubahan. Pengurus lama sudah running well. Pimpinan baru memang belum menampilkan sejatinya ibu leader. Akhirnya ada jubir' yang harus membantu dan sekaligus jadi penerus ide. Ini akan menjadi beban kepengurusan selanjutnya tentang eksistensi kegiatan DW di kemudian hari. Dan ini merupakan taruhan penting atau tidak adanya kegiatan DW tergantung mutu komunikasi jajaran DW.
            DW seharusnya diberi ruang 'mandiri' tdk disetir oleh siapapun. Kalau ada campur tangan dan intervensi ide terus menerus, apa jadinya DW? apa akan berubah menjadi Darma Waria karena ada pihak2 intervensi ide dan pemaksaan kehendak organisasi. Intervensi yang ditolelir adalah fasilitas dan kemudahan lain, bukan intervensi ambil alih fungsi organisingnya. Forum harus hidup. Mana suaranya? kok yang jawab koor? maksudnya ide yang dibangun harus hasil semangat organisasi dan selalu bergembira.
             Kedepan pekerjaan rumah dari pengurus baru DW Prima adalah lebih meningkatnya kualitas personal minimal meningkatnya ketrampilan 'leadership' bagi siapa saja. Ketakutan tidak ajegnya kehadiran pimpinan DW bisa menghambat suasana semangat yang terbangun sebelumnya. Beberapa solusi memang perlunya kesadaran bahwa semua manusia punya keterbatasan waktu, bersikap, ego-sentris. Yang lebih senior harusnya membimbing dan memfreeze segala polemik yang negatif agar lambat namun pasti menjadi manusia DW yang Prima. Selamat DW Prima! 

Optimalisasi Ruang Belajar dan Problemnya.
Prima news:/7 April 2011
Tahun ini prima corp akan pasang pagu 3 kelas untuk TP. 2011-2012. Ketersedian pagu ini selaras dengan kemampuan dan ketersediaan bangku dan ruang. TP 2010-2011 yang memiliki 10 rombel akan terus terbawa sampai lulusnya kelas VIII yang memiliki 4 rombel dengan total  112 siswa. Kelas VII 3 rombel 98 siswa dan kelas IX 3 rombel dengan 90 siswa.

Idealnya saat ini (2011) ketersediaan ruang hanya 9 rombel. 1 ruang memakai ruang lab. IPA. Sebenarnya 2 ruang yang tidak optimal yaitu ruang VIIA-VIIC. Ke depan solusinya adalah pembangunan RKB ruang belajar. Prima sudah ajukan RKB tetapi di APBN 2011 tidak ada namun masih menunggu APBNP Mei nanti mudah-mudahan ada alokasi ruang baru. Ruang unit kegiatan juga perlu optimalisasi misalnya adanya ruang ruang musik, ruang galery, ruang moving multi media dsb. Keterbatasan ruang ini dapat memicu kurang teratur dan terawatnya beberapa sarana.

Ketidak teraturan fungsi ruang akan berpotensi rusaknya barang inventaris negara. Lab IPA misalnya beberapa alat sudah hilang dan rusak: globe, anatomi mata, rangka manusia, gambar-gambar anatomi dll. Siswa yang iseng dan tidak displin akan berpotensi merusak. Meskipun ada aturan bahwa pengrusakan akan terkena sanksi tetapi beberapa barang-barang inventaris rusak. Perlu perencanaan kembali tata ruang di tahun 2011-2012. (next....

PROGRAM MADRASAH
Dalam rangkah meningkatkan efektifitas dan mutu peserta didik, MTs Negeri Prigen merencanakan program Madrasah Bilingual (M-Bilingual). Program demikian dimaksudkan untuk menciptakan budaya berbahasa (Arab dan Inggris) bagi siswa dan guru. Target awal dari program tersebut adalah kemampuan dasar dalam menguasai dan mempraktekkan kedua bahasa sebagai pengantar proses pembelajaran. Tahun 2009/2010 merupakan tahap 1, yang diproyeksikan selama tahun kedepan sedah memenuhi target sebagai mana diharapkan. Langkah awal yang dilakukan adalah menjadikan hari Jum’at sebagai hari bahasa dan mengunakan moment-moment tertentu, pada saat pemanggilan dan pengumuman dilakukan dengan menggunakan bahasa yang dimaksud.

Madrasah memfasilitasi program tersebut dengan kegiatan pengembangan diri yang diarahkan untuk pengembangan karakter peserta didik yang ditujukan untuk persoalan dirinya, persoalan masyarakat disekitar, dan persoalan kebangsaan. Madrasah memfalitasi kegiatan pengembangan diri sebagai berikut :

1. Pengembangan diri dilaksanakan sebagaian besar dalam kelas (intra kurikuler ) dengan alokasi waktu 1 jam tatap muka yaitu bimbingan konseling. Materi bimbingan konseling mencakup hal-hal yang berkenaan dengan pribadi, kemasyarakatan, belajar, dan karier peserta didik. Bimbingan konseling diasuh oleh guru BP.

2. Pengembangan diri yang dilaksanakan sebagai besar diluar kelas (ekstra kirikuler) diasuh oleh guru Pembina. Pelaksanaannya yang dikemas dalam program jum’at day setiap hari jum’at yaitu:

1. Bola Volly
2. Sepak Bola/Futsal
3. Seni Musik
4. Senu Lukis
5. Paduan Suara
6. Karya Ilmiah
7. Wira Usaha
8. English Club
9. Arabic Club
10. Pramuka
11. Palang Merah Remaja (PMR)
12. Musabaqol Tilawatul Qur’an (MTQ)

3. Program pembinaan mencakup kegiatan yang bersifat Pembina karakter peserta didik dan penamaan nilai religius di madrash yang dilakukan secara rutinitas adalah sebagai berikut :

1. Upacara
2. Sholat Dhuha ( Jum’at Pagi )
3. Istighosah ( Jum’at Pagi )
4. Amal Infaq Jum’at
5. Membaca al quran
6. Berdoa sebelum belajar
7. membersihkan lingkungan kelas/madrasah
8. membaca ikrar pelajar setiap upacara bendera

Pembiasaan ini dilakukan sepanjang waktu belajar dimadrasah. Seluruh guru ditugaskan untuk membina program pembiasaan yang telah ditetapkan madrasah. Penilaian kegiatan pengembangan diri dengan memperhatikan aspek karakteristik keragaman peserta didik. Ptensi, ekspresi, prilku dan kondisi psikologis peserta didik merupkan portofolio yang digunakan untuk penilaian.