Jumat, 19 Oktober 2012

Kultum:...HP Siswa Potensi Masalah

Prigen (19/10)

Dewi Sumariyam, S.Pd dalam kultum Jumat (19/10) ini mengangkat tema : dampak globalisasi potensi bahaya. Bu Dewi mengawali kultum ini dengan mengingatkan bahwa panas pagi ini adalah nikmat dari Allah SWT. Panas pagi baik bagi kesehatan, tetapi ada yang 'bahaya' jika terlalu panas yaitu kesehatan. Artinya kita harus melihat positif karunia Tuhan, Api adalah nikmat bayangkan unsur api tidak kita temukan, tentu tidak ada orang masak dan makan. Tetapi api juga bisa merusak manakala manusia tidak pandai mengelola nikmat itu...

Lebih lanjut Dewi S menjelasakan.." Generasi muda adalah harapan, masa depan bangsa, desa ini, masyarakat Prigen adalah tergantung dari generasi mudanya. Manakala mereka sekarang mampu baik dan mengembangkan diri, maka 10-20 tahun ke depan akan mampu mewarnai. Dampak IT misalnya HP ternyata beberapa kali terbukti menimbulkan potensi bahaya. HP bagi peraturan di MTsN kita adalah diperbolehkan dibawa dengan catatan untuk keperluan komunikasi dengan orang tua dengan dititipkan di sekolah dan diambil kembali saat pulang. HP yang dititipkan insyallah aman...Jelas Bu Dewi lugas.

Kemarin siang terjadi 'sidak' HP. Dari sidak HP dll itu ditemukan HP siswa. Sekitar 10 HP yang terjaring razia. Menurut Jariyahtun NF, S.Pd koordinator sidak mengatakan. " e..ini yang ke sekian kali, namun para siswa kadang memanfaatkan kevacuman sidak, dan memang 'sidak' ini kita buat rahasia dan tidak dipublikasikan sebelumnya, namanya sidak, nah kemarin kita temukan beberapa HP yang 'terkontaminasi'. Jelas Bu Ria kepada prima news.

Beberapa siswa kelas VII juga terjaring, dan diantara mereka ada yang menangis. Menangis karena panik, takut kepada orangtuanya, tetapi ditenangkan oleh Bu Ria bahwa HP yang terjaring razia silahkan diambil besok pagi (jumat red) oleh orang tua/wali. Menurut guru BP ini kegiatan ini adalah dalam rangka menjalankan aturan sekolah yang sudah ada. Terkait HP siswa yang sudah 'terkontaminasi'  guru asal Jemirahan Porong ini akan memproses dengan lebih dulu 'dibina' lebih dalam, masalahnya siswa tersebut adalah 'residivis' kasus HP. (guz)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar