Senin, 27 Februari 2012

Upacara Senin: Perilaku dan Ilmu Yang Bermanfaat (lasmaru, S.Ag, MM)


Lasmaru, S.Ag,MM : ….Beberapa diantara kalian belum menunjukkan profil seorang yang beraklahq, bukti beberapa perilaku tidak sesuai dengan akhlaq mahmudah..” penggalan amanat yang disampaikan pak Lasmaru. Di awal amanatnya guru aqidah ini menilai perilaku upcara siswa. Sebelum juah membicarakan alkhlaq, pak Las menilai bahwa tata cara upacara yang tertib dan disiplin khusus kelas VII bagian belakang masih kurang. Batapa tidak masih terlihat ‘guyon’ dan bicara sendiri,..tambahnya  dalam amanat Upacara, 27 Feb 2012.
 
Banyak hal yang disampaikan pak Las dalam amanatnya; 1) tentang sebenarnya disiplin dalam upacara adalah dapat dihubungkan dengan nilai-nilai cinta tanah air (hubbul wathon minal iman). Kalau upacara saja kurang baik dalam sikap sempurna, hormat dsb, maka kecintaan tanah air kita dipertanyakan, semua tercermain dalam perilaku dalam mengikuti upacara. Seperti tadi, para pengibar bendera (petugas kls VIII) kurang hath-hati cara menarik sehingga ‘mbulet’, padahal latihan sudah 2x, ini artinya kurang memperhatikan tata dan caranya.

Yang ke-2). Perilaku kepada guru, hendaknya sopan dalam arti sebenarnya. Artinya bukan baik di depan terlihat senyum tetapi berbeda di belakang “guru dirasani’. Guru seperti orang tua di sekolah. Berani dengan guru sama halnya berani dengan orang tua, berani dengan orang tua berarti berani dengan Allah. “Ridhollah fi ridhol walidaian..” Pak Lasmaru mengibaratkan ‘anak sapai’ bahasa jawanya ‘pedet” si anak sapi itu sangat lincah dan selalu banyak tingkahnya, melombat, berlari..wajar memang begitu..kalian juga demikian Cuma hati-hati menjaga diri dan perilaku harus mengerti dan memahami. Pinter boleh tetapi jangan ‘minteri temannya’ apalagi ada berita adanya praktik ‘palak’ narget anak-anak yang lebih kecil dan lemah, ini juga kurang baik dan tidak cocok untuk anak MTs.

3). Mendapat ilmu yang bermanfaat adalah utama, jika siswa belajar sembarangan atau ‘aras-arasen’ tentu mendapatkan ilmu juga kurang berkualitas. Lihat saja nanti ketika sudah SMA lalu bekerja, kalian nanti akan tahu, bagaimana ilmu yang bermanfaat itu. Pastinya Alllah akan akan mengangkat kepada orang dengan derajat dalam kehidupan, Allah sudah berfirman demikian, itu tergantung saat kalian mencari ilmu itu, dengan ikhlas atau berani dengan guru apa ilmunya hanya ‘nyontek’ atau sering menyakiti orang tua, teman dsb. Allah pasti membalas ilmumu itu dengan tingkat kehidupan yang sesuai. (foto eror)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar