Perayaan qurban juga bergaung di MTsN Prigen walau hanya 'pembelajaran'. Kegiatan serupa sudah digelar beberapa kali dengan judul 'pembelajaran qurban'. Memang kegiatan ini seperti belajar shalat, namanya belajar shalat tidak masuk gugur syari'at, tetapi lebih mengharap pahala dari nilai belajar itu sendiri. Dalam rapat dinas sabtu, 5 Nov kemarin sempat terjadi tarik ulur waktu pelaksanaan. Menurut P. Muhyi F, MPd kalau bukan syari'at, tidak harus dibarengkan momen Idul Adha. Sementara mayoritas guru tidak mempermasalahkan biarpun hari tasyriq no problem walau bukan qurban betulan.
Karena bukan qurban syari'at maka boleh berbeda opini, yang penting ada nilai sosial yang terbangun 'berkurban' menyisihkan uang untuk beli kambing bagi guru-guru adalah sebagai bentuk tasyakuran kata P. Luqman Hakim. "Bapak-Ibu lebih pas syukuran, sebab tunjangan profesi nanti akan cair. Melalui momen idul Adha dengan sodaqoh kita semoga tunjangan 2012 nanti lancar....." tukas waka Kesiswaan meyakinkan. Dananya habis 2.300 jt. Sekitar 95 % dari urunan guru dan sisanya sekitar 5 % dari dana sosial siswa.Dari dana itu mendapat 2 (dua) ekor kambing dan ayam lengkap dengan bumbu dll.
Ageda Senin 7 Nov, bukan hanya prosesi penyembelihan hewan, tetapi plus jalan-jalan santai ta'aruf siswa dan guru dengan rute Sentong-Prigen-MTsN. Agenda pertama adalah prosesi penyembelihan, kedua jalan santai.Kegiatan pertama, P Lasmaru,SAg menjelaskan hakikat pembelajaran qurban hari ini dan menjelaskan juga asal usul dana kambing. Ini dijelaskan agar transparan bagi siswa, agar tidak ada salah terka. Setelah peralatan siap, diawali dengan ketua OSIS M. Nasihin menggiring dan menyerahkan kambing ke pembina OSIS Suaidi, S.Ag sebagai simbolisasi ikhlas kambingnya diberikan untuk dipotong. Dengan diringi takbir, sang tukang jagal H. Ismail dengan pasti menimpahkan pisau panjang yang tajam itu deras melibas dan...Allahuakbar..Allahuakbar suara takbir p. Jamian mengiringi dan beberapa siswa histeris...menutup mata dan kambing itupun meregang nyawa...
Pembelajaran ini maknanya positif. Beberapa siswa malah takut melihat aksi 'pembantaian' ini. M. Ilham Akbar siswa kelas IXb mengaku 'tak tega' melihat kambing-kambing itu. Beberapa siswa yang kebetulan memiliki kambing di kandangnya mungkin juga kasihan, teringat kambing mereka. Sebagaian siswi histeria dan menutup mata melihat pemotongan ini. Meski ditutup daun agar tidak muncrat darahnya dan tidak 'fulgar' tergorok namun rasa tak taga masih ada. Memang melihatnya tak tega, tetapi makan satenya lahap.Daging qurban juga dibagikan kepada beberapa siswa yang tercatat, juga mendapat pembagian daging kurban dan masyarakat sekitar madrasah.
Jalan santai setelah prosesi memberi warna yang berbeda, dengan diimami pak Sued, anak-anak berjumlah sekitar 309 kepala berbaris menuju sentong village- sekitar 9 Km PP memutar ke Prigen dan finish kembali. Beberapa siswa mengaku belum pernah ' liwat' setong dan penasaran seperti apa 'sentong permai' itu. Pemandangannya bagus hijau dan naik-turunnya lumayan. Di sentong ada sebuah Ponpes Singa putih Al munfaridin yang diasuh oleh KH. Syaiful.
Ada yang menarik dari rombongan jalan-jalan itu ada peserta terkecil, Indina Shafara putri P Agus yang masih kelas II SDN Prigen I, ikut berjalan non stop. hebat! dan ada juga ada siswa kelas VII an.Ramadhani walau sakit tetap semangat. salut !Secara umum siswa menikmati jalan-jalan ta'aruf pagi itu. Guru yang ikut juga banyak. Sebagian di skul untuk 'merumat' daging. Perjalanan belum terasa karena jalan menurun, nanti di bawah Ngemplak jalan akan menanjak tajam dan ketika sampai di jalan raya menuju Prigen, para siswa harus simpan nafas yang cukup agar tak kelelahan.
Hari Senin, benar-benar menjadi hari tasyriq, Prima corp sejenak tenggelam dalam evoria perasapan dan panggangan. Nampak Pak H Alfan Makmur gesit memanggang sate, sementara beberapa guru sibuk merajang dan memotong daging. Nuasa berbagi dan kebersamaan dapat tercapai. Berbagi maksudnya kita mampu berbagi kepada siswa dan masyarakat, kebersamaan yaitu ketika kita berkerja bareng 'nusuk sate, bakar sate dll kemudian makan bersama, inilah kebersamaan Prima corp. Makan gak makan yang penting kumpul. Lapar bareng kenyang juga bareng. Prima maju bersama semua berjalan bersama demi kemajuan bersama. Selamat 'mendendeng '(red.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar