Rencana bahwa MTsN Prigen akan merancang beberapa program ' wow' dengan komite sudah terumuskan. Dalam rapat tingkat pimpinan unit keg. dan Waka sebalum digelar pembicaraan dengan komite. Sebulan yang lalu pihak komite akan mempelajari usulan-usulan tersebut. Menurut HM. Nawawi, S.PdI saat selesai rakor dengan unsur pimpinan MTsN Prigen beberapa waktu lalu (20 Sept 2011) menjelaskan bahwa tidak bisa langsung menyatakan 'ya' tetapi komite akan butuh waktu menimbang dan seterusnya terhadap usulan dari madrasah.
Program yang dipaparkan Drs. HM. Alfan Mamkur, MM itu adalah meliputi program Seni musik, Kelas VII Intensif, Ngaji-setoran Al Qur'an dan penguatan Jumat Day (pengembangan diri lainnya). Disampaikan bahwa sejumlah kegiatan rutin yang mampu dialokasikan dalam APBN/Bos akan dilanjutkan, namun program 'mercusuar-nya' ini perlu campur tangan komite yaitu rencana ingin memeliki seperangkat set alat musik. Menurut Subagyo, SPd penanggung jawab program, mengatakan ketika ditanya tentang asal ide itu. Guru berkumis ini menjelaskan untuk membeli 1 set juga bagus, tetapi kalau dirasa berat, alat-alatnya dapat dicicil. Masalahnya juga adalah tempat sekira alat itu ada repot pengamannnya.ohya?
Fokus rapat wali murid kelas VII telah dihadirkan untuk membahas hal tersebut sebagai pokok pembicaraan disamping program pendukung KBM lainnya. Menurut tim anggaran meyampaikan bahwa bukan hanya alat musik / Al banjari yang menjadi sentral, tetapi penyediaan sarana kelas multi media yang representatif. sepertinya level 'sunnah muakkadah' harus ada. al Banjari memang sudah menjadi 'brand'. Tahun 2010 lalu sudah ikut andil menoreh image MTsN Prigen sebagai penampil pawai terbaik, salah satunya adalah dikawal dengan albanjari+tari bendera.
Belanja beban APBN tidak dapat di-SPM-kan menurut pengadaan barang dan jasa dalam hal ini pengadaan LCD kelas VII sebagai sarana belajar. Alhasil yang disepakati wali murid untuk menambah 4 (empat) LCD wali murid setuju 'urunan' selama 1 tahun . Alhamdulillah wali murid mengamini dalam rapat kesepahaman program peningkatan belajar itu. Akhirnya semua berpulang pada kesiapan dana untuk mengembangkan program-program, prinsipnya harus hemat dan tepat, sesederhana apapun fasilitas yang ada, kita harus mampu dimaksimalkan pemanfaatannya demi meraih prestasi dan produktifitas. Semoga berhasil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar