Prigen, 19 September 2016
Kamad MTsN Prigen Terima Plakat Adiwiyata Tk. Kab. dari Bupati Pasuruan saat acara Hari lingkungan yang digelar di Kebon Raya Purwodadi pada kamis, 15 September. Penyerahan plakat di sekolah diserahkan Kepala Madrasah kepada Koordinator Adiwiyata Anjar K bersama tim satgas prima adiwiyata dalam prosesi upacara yang sekaligus memperingati hari jadi Kab. Pasuruan yang ke-1987 tahun 2016. Disaksikan seluruh peserta upacara Firmansyah memberikan plakat Adiwiyata itu dalam suasana hikmat.
Lanjut di dalam ruang Guru, Firmasnyah memberikan sambutan sekaligus pesan..."bahwa ini merupakan tanggungjawab yang besar karena ini sudah tidak bisa lagi kita tidak peduli, ..artinya kita harus terus wujudkan sekolah Adiwiyata, bukan lagi sebagai program, akan tetapi 'membudaya' yang dilakukan seluruh insan penghuni madrasah ini.." jelasnya semangat. Sementara guru koordinator Pokja diabsen oleh Kamad sebanyak 12 orang ditagih bagaimana kelanjutan program-programnya setelah ini...
, lulusan UGM ini menunggu dalam 2 (dua) hari audah ada program tindak lanjut menuju program 'prioritas" apa dan bagaimana iplementasi yang lebih terprogram dan terlaksanakan.
, lulusan UGM ini menunggu dalam 2 (dua) hari audah ada program tindak lanjut menuju program 'prioritas" apa dan bagaimana iplementasi yang lebih terprogram dan terlaksanakan.
Lebih detail pembahasannya dalam silang-pendapat dalam diskusi pagi jelang Istirahat karena siswa sedang melaksanakan Pil OSIS.beberapa item kesepakatannya adalah: 1) Hidupkan kembali kegiatan pokja dengan sharing program prioritas 2). Perlu RPP berbasis lingkungan/adiwiyata yang sekaligus untuk melengkapi bukti fisik 75% RPP guru. untuk itu ada kajian untuk gelar 'workshop" RPP bernuansa lingkungan Adiwiyata. 3).Penguatan moral siswa dan guru untuk penyadaran bahwa adiwiyata adalah budaya dengan sering 'ingatkan' siswa terhadap pentingnya budaya buang sampah, sayangi taman dst. 4) Penguatan sarana yang memadai masih belum optimal, kasus WC yang belum Standar minimal jumlahnya dengan jumlah siswa dan beberapa fasilitas lain. 5) Anggaran besar tapi sulit dilaksanakan karena APBN memerlukan syarat-syarat kepatuhan aturan dan kewajaran penggunaannya termasuk MAK 521211 adalah hanya untuk belanja bahan )cetak, atk, dunia kertas, konsumsi dst) tidak bisa untuk beli bahan bangunan sesuai pendapat Bendahara sekolah. Firmansyah menutup diskusi dengan kalimat..."Perlu solusi-solusi untuk membuat lebih berdaya, untuk itu ayo pokja-pokja bangkit lagi.." cetus Bapak 3 anak ini semangat.(gz)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar