Prigen, 10 Mei 2013
Kegiatan Jumat pagi ini atau dikenal dengan Jumat Day/Sejati, terakhir dipopulerkan dengan 'Jumat Berseri" di era H. Pardi, M.PdI terus istiqomah melaksanakan kegiatan Jumat Pagi; mulai shalat Dhuha, Istighotsah dan ditutup dengan Kultum. Kultum pagi ini, diisi oleh ustadz Agus yang juga merangkap juru potret- fotografer prima News. Dalam kuliah 7 menitnya ustadz yang juga guru B. Arab ini mengangkat tema 'ilmu yang bermanfaat'. Dengan gayanya yang khas sedikit 'lucu' Pak Agus bertanya tentang 'ilmu manfaat' itu seperti apa kepada siswa kelas VII-VIII..
Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa Ilmu yang bermanfaat adalah 'seperti buah' yang akan nampak pada seseorang dengan tanda-tandanya, 'indikator keilmuan'. diantaranya yaitu:
Beramal dengannya. dijelaskan .."sedikit ilmu yang kalian dapatkan, lalu kalian amalkan itulah 'buah ilmu, 'tsamar' contoh yang sederhana, kalian mendapat ilmu dalam PKn tentang rambu-rambu lalu lintas esensi buahnya adalah budaya tertib, nah.. ketika kalian berhadapan dan pilihan antara tertib atau kalian ingin melanggar lampu merah di traffic light,? padahal kalian tahu 'ilmu'/pengetahuan tentang fungsi-fungsi lampu itu serta dampak baik-buruk akibat pelanggarannya, nah saat itulah moment ilmu tidak manfaat muncul, maksudnya ilmu tentang 'rambu-lalu lintas,'.ketika kalian melanggarnya, sebaliknya ketika kalian taat akan fungsi/manfaat lampu itu, saat itulah ilmu tentang lampu lalulintas bermanfaat bagimu.."
...." Contoh lain: Shalat 5 waktu kalian tahu hukumnya kan?..pak Agus bertanya kepada siswa, siswa menjawab koor ' wajib'! tahukah kalian bahwa shalat itu nanti menjadi nilai utama dalam proses hisab di akhirat? dan resiko akhirat jika kalian melalaikan shalat seperti dalam Al Quran akan 'masuk neraka Weil' tentunya neraka yang panas, tahukan? yaaa...jawab siswa. Lalu guru kelahiran 1972 ini bertanya apakah 'ilmu tentang shalat' sudah kalian amalkan dalam 5 waktu? jika ya maka ilmu shalat 5 waktu itu bermanfaat, jika tidak atau 'bolong-bolong' maka ilmumu soal shalat wajib tidak termanfaatkan.."ini contoh baru 2 (dua) itu belum ilmu-ilmu yang lain, banyak sekali kalau dimulai kelas VII coba bayangkan mendapat ilmu apa saja.."? sudah termanfaatkan apa belum? ..tanya sang ustadz."
Al-Ghazali mengingatkan, seseorang hendaknya menuntut ilmu tidak hanya
sekedar kebutuhan melainkan harus hingga tuntas, hingga sampai kepada
hakekat atau inti ilmu tersebut. Ilmu yang terus dicari sampai 'notok' maksimal sesuai bidang minat dan bakat. Sampai ada hadits tuntutlah ilmu sampai ke negeri China, ini membuktikan pandangan Islam terhadap ilmu sangat luar biasa, sampai-sampai orang yang sudah mati pun masih saja bisa berurusan dengan 'ilmu yang bermanfaat'. Guru yang bernama panjang Agus Hariyanto ini lalu meminta salah satu siswa di depannya menyebutkan 3 amal yang tidak terputus walau orangnya sudah meninggal: siswa itu bernama Malik VIII A menjawab : 1. shodaqoh jariyah, 2. Ilmu yang bermanfaat, 3. Doa anak sholeh...(guz)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar