Prigen (7/11)
Supervisi Pengawas pada semester ganjil molor 1 (satu) hari dari jadwal yang direncanakan (5/11). Sebelum Jam 7.00 WIB beberapa pengawas datang di pelataran MTsN dengan mobil avanza hitam. Beberapa Pengawas muncul diantaranya ada Pak Zakaria, Pak Yusuf Andi dkk. Menyusul kemudian mobil avanza putih rombongan pak Abu Nasir, Pak Saladin dkk. Mereka langsung menuju ruang kepala dan berdiskusi sebentar lalu bergegas menuju rung kelas sesuai jadwal yang kita berikan dalam dua sesi 2x40 menit.
Persiapan Supervisi |
Direncakanan supervisi ini adalah untuk melihat 'tugas guru' fokus perangkat KBM dan KBM itu sendiri. Dari sepuluh pengawas 2 diantaranya tidak hadir. Sesi pertama dimulai pukul. .08.20-9.40 dan sesi II mulai 10.00-11.20 WIB. Jadi hambir guru PNS sudah kebagian jatah mengajar. Seperti kegiatan pengawasan supervisi ini adalah pengawas ikut dalam kelas bersama 2x40 menit. Setelah itu langsung menilai perangkat dan sharing dengan guru tersupervisor.
Refleksi
Sekitar pukul 11.30 refleksi dilaksanakan di ruang guru. Kegiatan refleksi dibuka oleh kood.H. Zakaria, SH, M.PdI yang menyampaikan maksud dan tupoksi para pengawas..." kegiatan supervisi ini bukan mencari-cari kesalahan bapak/ibu guru, semata-mata menjalankan tupoksi kami, dan juga tidak 'minteri', karena sebenarnya kami percaya profesionalitas bapak/ibu, tetapi karena tupoksi itulah kami ini harus melaksanakan tugas, terkait 'temuan' yang ada, itu merupakan hal yang ke depan kita akan perbaiki demi kemajuan KBM kita.." jelas Pak Zakaria.
Waka kurikulum R Hariadi, M.Pd mengawali dengan ucapan terima kasih, dengan adanya supervisi ini akan menambah kebaikan tugas kita sebagai guru. Kekurangan yang ada adalah cambuk bagi kita untuk memperbaiki diri. Kadang kami merasa mengerti terhadap siswa membuat kita 'semau' kita, Karena tugas KBM itu bukan asal anak bisa, tetapi harus ada bukti-bukti perangkat yang menunjang secara aturan main.." jelas Pak Har singkat. Sementara Kepala MTsN Prigen juga mengucapkan terima kasih atas kehadiran para pengawas pasti ada nilai manfaatnya, kegiatan ini sudah menjadi agenda pokjawas. Dan beliau mengingatkan bapak/ibu guru harus menjaga profesionalitas sepanjang waktu, bukan gara-gara akan ada supervisi lalu kemudian 'mendadak' profesional. Di Prigen percaya semua profesionalitas, sampai ada guru yang meminta disupervisi tadi yaitu pak Drs. M. Jamian.." katanya diikuti aplaus para peserta refleksi.
Penjelasan umum, diwakili oleh Abu Nastir, MAg 'pakarnya' pokjawas. Abu Natsir yang juga akademisi ini sangat 'enak' menjelaskan paparannya 'temuan'nya seperti kita sedang mengikuti kuliah atau sarasehan. Dalam paparannya beliau menyampaikan bahwa guru sesuai permendiknas 41/2007 memiliki standar mutu.."Dalam melaksanakan tugas ada 3 (tiga poin) utama: planning, doing and evaluating. Tugas utama guru adalah mengajar, jadi jika ada tugas tambahan selain itu tidak lantas mendominasi atau mengalahkan tugas utamanya. Pengawas yang terbilang baru di jajaran pokjawas Kemenag Kab. Pasuruan ini sangat 'refrensif" menukil beberapa buku pakar tentang 'how to teach and how to do better in the teaching." Istilah elaborate, confirm and colaboration dan istilah asing lainnya sering muncul dari mantan Guru Man Bangil ini.
Pak Abu masih menyoroti tentang aplikatif perangkat, bahwa masih ada temuan tentang kelengkapan administratif seperti Silabi itu ukuran nasional, jadi perlu improve perlu untuk menambah kekuatan materinya, ketercaian topik dengan methode, jangan keasyikan menyanyi lupa dengan tujuan utamanya.". sementara A. Baidhowi pengawas 'pocol' (humoris) menambahkan bahwa ada temuan krusial. Dikatakan pak Baidhowi..." ada tadi bapak yang agak gendut promesnya belum dicentang, ini bagian unsur perencanaan jadi harus baik. Juga ketika KBM ada temuan penting misal; yang terlihat di jurnal materi KBM atau buku tidak mengikuti silabi. Ini masalah sebenarnya, seharusnya topik dalam urutan silabi-promes itu harus diikuti, bukan mengikuti bukunya. Masalah buku yang harus bolak-balik ya tidak apa-apa karena tuntutan materi, jangan dibalik,." kata Pak Baidhowi tegas.
Karena ada agenda jam 13.00 WIB di Kemenag, maka kegiatan refleksi tidak diagendakan 1 pengawas 1 paparan, cukup diwakili. Akhirnya kegiatan refleksi itu disudahi pada 12.00 dan sebelum meninggalkan tempat para pengawas-guru berjabat tangan dan foto-foto terutama foto versus antara Pak Baidhowi dan Pak Darmanto (guz)
Waka kurikulum R Hariadi, M.Pd mengawali dengan ucapan terima kasih, dengan adanya supervisi ini akan menambah kebaikan tugas kita sebagai guru. Kekurangan yang ada adalah cambuk bagi kita untuk memperbaiki diri. Kadang kami merasa mengerti terhadap siswa membuat kita 'semau' kita, Karena tugas KBM itu bukan asal anak bisa, tetapi harus ada bukti-bukti perangkat yang menunjang secara aturan main.." jelas Pak Har singkat. Sementara Kepala MTsN Prigen juga mengucapkan terima kasih atas kehadiran para pengawas pasti ada nilai manfaatnya, kegiatan ini sudah menjadi agenda pokjawas. Dan beliau mengingatkan bapak/ibu guru harus menjaga profesionalitas sepanjang waktu, bukan gara-gara akan ada supervisi lalu kemudian 'mendadak' profesional. Di Prigen percaya semua profesionalitas, sampai ada guru yang meminta disupervisi tadi yaitu pak Drs. M. Jamian.." katanya diikuti aplaus para peserta refleksi.
Penjelasan umum, diwakili oleh Abu Nastir, MAg 'pakarnya' pokjawas. Abu Natsir yang juga akademisi ini sangat 'enak' menjelaskan paparannya 'temuan'nya seperti kita sedang mengikuti kuliah atau sarasehan. Dalam paparannya beliau menyampaikan bahwa guru sesuai permendiknas 41/2007 memiliki standar mutu.."Dalam melaksanakan tugas ada 3 (tiga poin) utama: planning, doing and evaluating. Tugas utama guru adalah mengajar, jadi jika ada tugas tambahan selain itu tidak lantas mendominasi atau mengalahkan tugas utamanya. Pengawas yang terbilang baru di jajaran pokjawas Kemenag Kab. Pasuruan ini sangat 'refrensif" menukil beberapa buku pakar tentang 'how to teach and how to do better in the teaching." Istilah elaborate, confirm and colaboration dan istilah asing lainnya sering muncul dari mantan Guru Man Bangil ini.
Baidhowi vs Darrmanto |
Karena ada agenda jam 13.00 WIB di Kemenag, maka kegiatan refleksi tidak diagendakan 1 pengawas 1 paparan, cukup diwakili. Akhirnya kegiatan refleksi itu disudahi pada 12.00 dan sebelum meninggalkan tempat para pengawas-guru berjabat tangan dan foto-foto terutama foto versus antara Pak Baidhowi dan Pak Darmanto (guz)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar