Prigen (29/10)
Rencana panitia kecil Idul Qurban MTsN Prigen bakal 'menjagal' Senin pagi (29/10) insyallah terlaksana dengan lancar. Menurut ketua kegiatan yang juga Koord. Keagamaan Drs. Rokhemad mengatakan .."bahwa sampai 27 Oktober semua perencanaan kegiatan 'belajar Qurban dan Qurban syari'at (sungguhan) sudah dijadwal apik, karena menurut Tokoh Suwayuwo ini hari Tasyrieq ke-13 pun tidak masalah. Sampai rapat koordinasi 27 Okt kemarin kita sudah mendata; 3 ekor belajar qurban siswa, 1 qurban 'urunan' guru, 1 ekor qurban syari'at yaitu dari pak Agus H untuk putrinya Indina.
Prosesi Udhiya Qurban 2013 |
Ketika ditanya apa ada peningkatan kuantitas? pak Luqman menjawab tahun ini lebih banyak dan mudah-
Panitia Sibuk |
mudahan pelaksanaannya lebih baik.." lanjutnya." Belajar berqurban itulah istilah yang tepat, karena secara syari'at belum termasuk berkurban, karena syari'atnya 1 kambing untuk satu orang, kalau umumnya di sekolah-sekolah saat Idul Adha begini lebih sering 'urunan' untuk belajar berqurban. Namun tahun ini ada peningkatan yaitu 1 kambing kurban syari'at. Data penerima dari siswa sekitar 60-70 siswa sedang penerima tetangga madrasah sekitar 30 KK. Kemungkinan daging kurang dari perkiraan panitia akan menyesuaikan berat dan jumlah penerima.." Kata Pak Luqman.
Pembagian Daging |
Dikatakan dalam tausiah pra prosesi Waka Kesiswaan Luqman Hakim, S.Pd menyampaikan bahwa makna qurban adalah bukan semata-mata 'makan daging' sapi atau kambing, Lebih lanjut beliau menjelaskan.."ada filosofi yang terkandung. Ibadah Qurban disyari'atkan dari kisah Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS. Apa nilai yang tinggi di sana yaitu ' kedekatan dan keimanan' kepada Tuhan. Aspek sosialnya juda ada yaitu peduli sesama, bagi orang miskin makan daging adalah sesuatu yang jarang, kalau dapat daging qurban merasa senang.
Bagi orang kaya dan mampu berqurban itulah orang yang peduli sosial. Orang kaya dan mampu berqurban tetapi tidak melaksanakan maka kata Nabi Muhammad orang itu jangan mendekati tempat shalatku (al hadits). Artinya Nabi SAW menganggap orang 'bakhil' seperti itu lebih baik menjauhi masjid tempat ibadah muslim. Makna lainnya adalah meyembelih hewan kurban, haikatnya kita menyembelih sifat 'kebinatangan' kita 'al baha'imiyah dan yang tersisa adalah sifat-sifat yang baik.."tambah Ustadz. tiga putra ini.
Berkat kerjasama panitia yang rapi, antara tim penyembelihan, sekretariatan, konsumsi dan bagian pembantu umum kegiatan udhiya qurban 2013 berakhir sukses. beberapa siswa OSIS juga terlibat di dalamnya. Semoga kegiatan yang lain juga berakhir sukses, amin. (guz).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar