Prima News, 12 Jan 2012
MTsN Prigen didatangi Prof. Tanaka dari negeri matahari terbit. Walaupun proyek JICA sudah selesai, namun aktifitas ikutan masih tetap berjalan. Kegiatan Prof. Tanaka tgl. 11 Januari tersebut menunya masih sama yaitu ingin melihat kegiatan open class.Menurut berita sebelumnya yang akan datang sekitar 3 (tiga) orang, namun ketika mobil biru JICA masuk gerbang, yang keluar hanya 2 orang. Adhi sang penterjemah dan sang Profesor.
Sepertinya sang Profesor sudah sering ke Pasuruan ke MTsN Prigen sepertinya tidak asing karena nama Tanaka pernah tertulis di status fb MTsN Prigen, atau nama Tanaka memang nama 'pasaran' di Jepang??
Dalam do-see, Prof Tanaka lebih banyak memantau proses belajar, berbeda dengan prof. senior sebelumya yang sangat teliti, sampai gerak tubuh dan bahasa tubuh siswa tak luput dari bidikan kameranya. Prof tanaka dalam refleksi menyoroti teknik-teknik guru tentang pecahan dan prosentasenya. Muhyi, M.Pd sang guru model merasa salah menulis metode. Sejatinya ingin menulis inquiry, tetapi dalam refleksi tidak banyak tanggapan. Yang lebih hangat disorot adalah kenapa pemahaman siswa terhadap cara-cara pemecahan masalah bisa sangat berfariasi.
MTsN Prigen didatangi Prof. Tanaka dari negeri matahari terbit. Walaupun proyek JICA sudah selesai, namun aktifitas ikutan masih tetap berjalan. Kegiatan Prof. Tanaka tgl. 11 Januari tersebut menunya masih sama yaitu ingin melihat kegiatan open class.Menurut berita sebelumnya yang akan datang sekitar 3 (tiga) orang, namun ketika mobil biru JICA masuk gerbang, yang keluar hanya 2 orang. Adhi sang penterjemah dan sang Profesor. Sepertinya sang Profesor sudah sering ke Pasuruan ke MTsN Prigen sepertinya tidak asing karena nama Tanaka pernah tertulis di status fb MTsN Prigen, atau nama Tanaka memang nama 'pasaran' di Jepang??
Informasi kedatangan sang Prof, diterima oleh fasilitator Rohmad Hariadi, M.Pd yang juga Wakakur MTsN Prigen jauh hari sebelumnya. Menurut pak Har, panggilan populernya bahwa beliau sang prof itu ingin melihat open class untuk matematika. Berita yang sama juga disampaikan Mapenda kepada Drs. HM Alfan kepala MTsN Prigen. Dengan rasa ingin tahu sebenarnya pihak satker ingin mengklarifikasi kepada Mapenda bahwa kehadiran Prof/JICA kali ini bukan karena ada proyek 'bilateral' antara JICA-Satker, tetapi memang hanya tukar-menukar ilmu dan pengalaman, soal apakah ada proyek dibaliknya Drs. HM Alfan mengatakan tidak.
Dalam do-see, Prof Tanaka lebih banyak memantau proses belajar, berbeda dengan prof. senior sebelumya yang sangat teliti, sampai gerak tubuh dan bahasa tubuh siswa tak luput dari bidikan kameranya. Prof tanaka dalam refleksi menyoroti teknik-teknik guru tentang pecahan dan prosentasenya. Muhyi, M.Pd sang guru model merasa salah menulis metode. Sejatinya ingin menulis inquiry, tetapi dalam refleksi tidak banyak tanggapan. Yang lebih hangat disorot adalah kenapa pemahaman siswa terhadap cara-cara pemecahan masalah bisa sangat berfariasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar