Prima News:
Ust Luqman Hakim S.Pd dalam dhuha yang diimami ustadz Toufan Y.,S.Pd dan kultum Istighotsah pada 27 Jan 2012 ini mengangkat tema : derajat orang beriman yang berilmu, beliau menyitir Ayat : ...yarfa'il lahul ladzina amanu minkum....(ila ahkirihi)..Dikatakan bahwa ada dua orang yang akan diangkat derajatnya oleh Allah. Kata 'darajatin' bentuknya jama muannats' artinya beberapa derajat, tidak satu derajat.
Siapakah mereka ? yang pertama adalah orang yang beriman (amanuu) dan orang yang berilmu (utul ilma).
Siapakah mereka ? yang pertama adalah orang yang beriman (amanuu) dan orang yang berilmu (utul ilma).
Lebih luas Ustadz yang pernah bertugas di MTsN Babadan Magetan Jatim ini menuturkan, bahwa kalian siswa bisa berkesempatan memperoleh derajat itu dengan syarat2 itu tadi : beriman dan berilmu. Kalian jelas beriman? siswa menjawab serempak: ..beriman!! kalian berilmu? siswa menjawab: isnyallah!!. Pak Luqman guru B. Arab ini kembali menguji, apakah benar kalian beriman?? lalu pak luqman membacakan hadits dari Abu Hurairah yang isinya : wallahi 3x Nabi Muhammad berkata demikian dengan 'wawu qosam' (wawu sumpah) wallahi, ini tidak main-mai. Tidak beriman seseorang, jika tidak merasa aman dari gangguan tetangganya..." maksud Pak Luq adalah menghubungkan kondisi dengan masalah-masalah kesiswaan akhir-akhir ini seperti laporan kehilangan alat tulis, buku bahkan ulah corat coret dinding, itu semua akibat ulah siapa? ya diantara kalian! siswa yang berperilaku seperti itu tergolong dan semakna dengan 'mengganggu tetangga'. Orang yang mengganggu tetangga (dalam sekolah: teman-teman belajarnya) adalah dapat dikatakan 'tidak beriman' masyaallah.!
Minggu lalu sudah dijelaskan oleh Pak Agus H, M.Pd bahwa aksi corat coret siswa di dinding atau bangku merupakan aksi expresi siswa yang belum positif, belum terakomodir dan cenderung menyimpang, perlu penanganan khusus. Sementara Pak Luq Jumat ini bertausiah lewat kata 'beriman' yang tadi dijawab serempak, jadi apakah kalian beriman atau mengaku beriman?, sementara kalian masih mengganggu teman-temanmu belajar dengan ulah-aksi gaduh, suara celometan saat belajar atau dengan aksi-aksi bullying lainnya; pemalakan, ancaman (premanisme) dsb.
Tindakan itu menurut Hadits Nabi tadi imannya si pelaku yang menimbulkan ketakutan secara fisik dan kejiwaan, terjadi baik di masyarakat, di lingkungan madrasah, yang ujungnya rusaknya fasilitas sekolah itu semua dapat dikatakan tidak beriman "la yu'minu, jelas imannya dipertanyakan.Terakhir Beliau berharap, bahwa dalam proses belajar-mengajar dalam rangka tolabul ilmi kita harus saling menjaga ketertiban, bayangkan andai tidak ada gangguan, isnyallah belajar kita damai, niscaya prestasi kalian meningkat (derajat meningkat).
Tindakan itu menurut Hadits Nabi tadi imannya si pelaku yang menimbulkan ketakutan secara fisik dan kejiwaan, terjadi baik di masyarakat, di lingkungan madrasah, yang ujungnya rusaknya fasilitas sekolah itu semua dapat dikatakan tidak beriman "la yu'minu, jelas imannya dipertanyakan.Terakhir Beliau berharap, bahwa dalam proses belajar-mengajar dalam rangka tolabul ilmi kita harus saling menjaga ketertiban, bayangkan andai tidak ada gangguan, isnyallah belajar kita damai, niscaya prestasi kalian meningkat (derajat meningkat).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar