KKM MTsN Prigen Gelar LS- setingkat KKM
Kelompok Kerja Madrasah (KKM) MTsN Prigen menggelar workshop LSB-KKM. Lesson Study Berbasis KKM. Kamis, 22 Desember 2011. LSB-KKM ini terselenggarakan atas hasil rapat kerja kepala MTsN/S se wilayah KKM MTsN Prigen dan menelorkan kegiatan LSB-KKM. Masing masing lembaga (11 lembaga) mengirimkan 3 (tiga) guru mata pelajaran Matematika, IPA dan Bahasa Arab dengan didampingi kepala madrasah masing-masing. Disamping peserta luar dari internal juga ikut serta. Ketua Pokjawas H. Yusuf Andi, M.PdI, pengawas wilker KKM MTsN Prigen Drs H. Zakaria, M.PdI dan ketua pengurus MGMP Kab. Pasuruan juga hadir dalam opening kegiatan di aula serba guna. Sedangkan Guru Model 3 mapel di atas berasal dari MTsN Prigen: Dwi Asih S, S.Pd, Kurnaeni F, S.Pd dan Nuril Mu'zijah, MA.
KKM MTsN Prigen menggelar kegiatan LS (Plan-Open Class-Refleksi) atas biaya dari Pergurag Dikas P&K Kab Pasuruan ini dilaksanakan hanya 1 (satu) hari mulai dari chek in jam 7.00 hingga berakhir refleksi pukul 1.00. Sebanyak 70-an peserta mengikuti aktif dan antusias. Menurut Kepala MTsN Prigen Drs. HM Alfan Makmur, MM kegiatan ini adalah embrio untuk LS ditingkat KKM, selama ini MTsN Prigen sudah melaksanakan LS dan menjadi program dan sudah 4 tahun berjalan, ke depan rapat kerja KKM mengamanatkan dikembangkan di tingkat KKM tentu dengan biaya mandiri, ini kan inovasi jadi harus diupayakan demi kemajuan guru dalam pembelajaran.."
Menurut H. Yusuf Andi , MpdI ketua pokjawas Kemenag (2011-2013) ini memesan kepada peserta dan kepala madrasah bahwa inovasi pembelajaran saat ini memang begitu cepat bergulir, dari pembelajaran model dulu dan model kooperatif, semua menuju pada model pembelajaran yang menyenangkan. Paradigmanya sudah berubah sekarang, dari paradigma linier atau monolog/ceramah sekarang sudah paradigma quantum. Tetapi perlu diingat bahwa tidak ada 'fanatisme' terhadap model tertentu karena semua memiliki plus-minus, baik desain LS-Jica atau DBE semua memiliki itu. Membedah pembelajaran dalam (plan-do-see) akan membuka secara analisis bagaimana sebaiknya belajar-mengajar.
Kakemenag Kab. Pasuruan Hadir
Yang lebih istimewa adalah kehadiran Drs. H. Barnoto, M.PdI kepala Kemenag Kab. Pasuruan. yang ingin melihat langsung pelaksanaan workshop. Kemenag langsung menuju ruang 'open kelas' kelas IPA, Matematika dan bhs. Arab. Seteleh melihat langsung bagaimana proses open kelas beliau dalam sela-sela pembicaraan tentang pelaksanaan kegiatan ini memberi apresasi 'bagus' dan berharap agar kegiatan yang mengusung model pembelajaran untuk peningkatan mutu, profesionalitas perlu diupayakan.
Drs. HM Alfan Makmur, MM menjelaskan kepada Bapak H Barnoto beberapa kegiatan dan prestasi MTsN Prigen selama ini, dari Jumat Sejati-sampai prestasi siswa jaura II lewat lomba pidato Bahasa Indonesia yang pernah mengharumkan nama kontingen Pasuruan di ajang Porseni Jatim 2011 kemarin. Menurut Kakemenag sekolah maju akan menjadi pilihan, kuncinya adalah bagaimana membangun menejerial komunikasi, mensinergikan antara kekuatan leadership dan hubungan masyarakat. Peran serta semua unsur akan menambah kekuatan.
Yang menarik di MTsN Prigen adalah pelaksanaan dari konsep "membumikan' Al Qur'an itu sangat cocok dan tepat jika terus dikembangkan di MTsN ini, ini juga dalam rangka bagaimana mengimbangi 'kesan' pandangan luar Pasuruan ketika menyebut "Tretes' imagenya pasti kesana, tetapi munculnya MTsN Prigen dengan sejumlah kegiatan islami lewat 'action Visi-Misi" nya Unggul-Mandiri dan berjiwa Islami'. MTsN Prigen harus memiliki peran penyeimbang 'aurah putih' dari Kementerian. Lebih dalam Pak H. Barnoto menceritakan.." saya sejak di KUA sudah membiasakan diri membaca Qur'an, di atas meja kerja ada Al qur'an..." kesan Beliau yang dulu juga punggawa "AL-MUSIDA' aliran musik dan dakwah era pak Roziqi itu mengenang.
Membangun Karasteristik
Konsep yang ditawarkan kepada civitas MTsN Prigen untuk menjadi teladan dan memunculkan barokah adalah dalam kondisi bekerja agar selalu 'menjaga wudhu'. .." Guru, siswa dalam belajar mengajar jika dalam keadaaan suci insyallah berkah ini percaya atau tidak, kalau saya percaya,..nah.ciptakanlah genenasi yang selalu menjaga wudhu, ini juga dalam rangka membentuk pendidikan yang berkaraster. Kalau ini sudah tertanam dalam jiwa dan muncul kesadaran dari kita dan anak didik kita mereka kelak akan selalu yakin bahwa nilai berkah akan ada,.. menjaga kesucian dan menjaga kebersihan adalah sangat dekat...'pesan beliau menyakinkan.
Lembaga di bawah naungan Kemenag seperti MTsN ini adalah diantara wajah Kemenag. Harapan Bapak H. Barnoto tidak muluk-muluk dalam bekerja, lakukan jika itu memang baik dan menghasilkan output siswa yang bermutu. Berbicara sedikit dan banyak bekerja itu. Kembangkan dengan kerangka musyawarah. dan pentingnya selalu inovasi, misal IT kini sudah bukan barang asing, itu harus diupayakan agar lembaga pendidikan islam menjadi bermutu dan bersaing. Intinya Kemenag bangga dengan kegiatan dalam rangka mengembangkan kecakapan hidup karena itu semua akan membentuk karasteristik jiwa siswa-siswa, pembelajaran harus diselipi nilai agama, baik IPA, Matematika dsb. Semua Ilmu Allah, jadi bismillah nawaitu tolabul ilmi itu sudah bentuk karasteristik pendidikan kita.
semoga semakin antusias membumikan Al-Quran di bumi Prigen...
BalasHapustopiknya bukan bumikan Qur'an pak, yg tepat membumikan LS
BalasHapus