Kamis, 24 November 2011

Jumat Day : "Kenakalan Remaja/Siswa sudah "Siaga Satu"

Dalam kultum Istighotsah dan Dhuha, Jumat 25 Nov 2011 ini Bpk. Firmansyah, M.Pd, MA bertausiah kepada para siswa dengan mengambil tema kenakalan remaja/siswa dewasa ini sudah menuju level 'bahaya satu'. Dalam paparannya master alumni UGM ini mengilustrasikan seorang siswa/siswa seusia kalian sudah 'tipis' jaraknya dengan dunia 'pornografi', karena hal-hal itu sekarang mudah didapatkan dan dicari, karena tinggal klik www. sudah 'tayang' yang begitu-an. Kominfo sudah berusaha memblokir
situs-situs porno, tetapi belum semua dapat terblokir, ternyata banyak orang suka, dan celakanya manusia normal cenderung 'interest' sama gambar/yang berbau pornografi

Lebih gamblang pak Fir menjelaskan dampak ikutan, kalau pada usia dini para siswa usia sekolah 'suka' hal begitu, giman? disamping itu masuk 'dosa' karena dapat merusak jiwa, negatifnya adalah dapat mendorong penontonnya atau penikmatnya melakukan hal-hal yang dicontohkan karena belum kuat iman. '..Usia kalian ini earlier dewasa dewasa awal. ..tantangan terhadap hal-hal 'nyerempet' pergaulan bebas sangat perlu perhatian begitulah Guru B. Indonesia ini menambahkan.

Beberapa kasus ringan tentang kenalan siswa juga pernah terjadi, aturan sekolah sudah jelas tentang tindakan pelanggaran dan sejenisnya. Di MTsN Prigen sudah diterbitkan buku tatib III dan disosialisasikan kepada siswa dan walimurid, itu hendaknya dijadikan pedoman berprilaku di sini maupun di luar sekolah. Yang lagi 'diaspadai adalah' Miras, merokok dan berdua-duan laki-perempuan di di tempat sepi. Di Sekolah tempat yang sering tempat nongkrong siswa adalah pojok lantai II ssebelah timur. Pembina OSIS Suaidi,SAg dan beberapa guru penegak disiplin sudah melakukan 'siskamling', tetapi kadang mereka lebih pandai membaca situasi.

'Menyetop' kenakalan siswa adalah mustahil, tetapi meminimalizir itulah upaya-upaya sekolah dengan kegiatan yang positif. Sekolah sudah membuat kegiatan agar kokus siswa pada materi kegiatan,  akan tetapi itu belum menjamin siswa bebas dari aksi-aksi di luar yang mencerminkan plus. Oknum siswa berkasus ada saja terjadi. Menurut  Abd. Kholik, SPd. mengatakan kepada siswa kasus:.kalian ini sekolah di MTs kalian harus tahu diri, masak anak MTs tidak punya daya pengendalian diri yang kuat, sekolah di sini sebagai modal dasar kalian., tegas Pak Kholik.

Sementara Tofan Y, S.Pd menambahkan :..Prigen dengan alam 'tretes-nya' pihak sekolah tiap saat harus menerapkan 'securittas level wahid'  atau jangan mencabut 'siaga satu' karena 'alam raya'-nya mampu mempengaruhi, sekarang anda dengan muda sewa kamar atau 'ndelik' di semak-semak dan bla-bla-bla...Khusus di MTsN Prigen perlu 'intel atau kamera cctv untuk menghambat laju kenakan di sekolah seperti merokok, sembunyi saat jam pelajaran, corat-coret, aksi 'bullying ' dll. Data di BK/BP menunjukkan intensitas siswa bermasalah kian waktu grafiknya naik dalam beberapa bulan terakhir.." imbuh guru TIK ini berapi-api.

Tentang 'Freesex' kata pak Tofan Y, SPd anak Pecalukan ini nerocos '...kalau anak  sudah tidak punya filter  'plus' anak 'bebas', karena orang tua tidak ngurus, kebebasan pergaulan sudah tidak ada yang mengontrol .maka bisa saja kita ini, di sekolah ini MTsN siangnya kita beri pendidikan agama :Qu'r'an-Hadits-Aqidah-fiqih dll sampai 'meniren'...kesempatan ada siang/malam tausiah guru tadi sudah 'lewat'/tak terdengar lagi...terbukti pada pemeriksaan kemarin, yang diungkap Bu Khuril Aeni menemukan beberapa siswa rambut bersemir 'Dll'. Kata "dll' ini kemudian dijelaskan dengan bahasa 'sirri' tentang luar biasanya pergaulan siswa kita. Inilah PR kita semua. Bpk firman dalam akhir kultumnya mengharap jangan sampai kalian terjerembak 'mencoba' hal-hal yang semu yang itu hakikatnya belum waktunya bagi siwa karena akibatnya pasti: seperti hamil di luar nikah, nah na'udzubillah.

1 komentar: