Porseni Jatim sudah ditabuh! Beberapa kegiatan seleksi akan digelar dan sebagaian sudah digelar di KKM MTsN Prigen. Sejak tanggal 18 Mei ini, panitia seleksi KKM mulai sibuk menjadwal cabang-cabang yang akan diseleksi.
Menurut Abd. Qodir salah satu koord. Panitia seleksi KKM mengatakan bahwa tgl. 28 seharusnya wakil KKM MTsN Prigen harus sudah ada dan datanya masuk Pasuruan untuk seleksi tingkat Kabupaten. Artinya sebelum UUB/UAS tgl. 1 Juni semua cabang harus sudah menemukan juaranya. Tgl. 24 sudah melaksanakan cabang olahraga; Atletik, volly, futsal, bulutangkis, tenis meja. Untuk seleksi personal tim volly dilaksanakan di MTsN sedang cabang lainya disebar di beberapa tempat.
Menurut Abd. Qodir salah satu koord. Panitia seleksi KKM mengatakan bahwa tgl. 28 seharusnya wakil KKM MTsN Prigen harus sudah ada dan datanya masuk Pasuruan untuk seleksi tingkat Kabupaten. Artinya sebelum UUB/UAS tgl. 1 Juni semua cabang harus sudah menemukan juaranya. Tgl. 24 sudah melaksanakan cabang olahraga; Atletik, volly, futsal, bulutangkis, tenis meja. Untuk seleksi personal tim volly dilaksanakan di MTsN sedang cabang lainya disebar di beberapa tempat.
Untuk cabang seni akan digelar seleksi tgl. 27 Jumat di MTsN. Rencana yang akan diseleksi adalah Tilawah, pidato 3 bahasa, fashion. Dari kubu MTsN sudah menyiapkan jago-jagonya dan mudah-mudahan dapat mewakili KKM di pentas kabupaten. Karena berat hanya jauara 1 dan 2 tingkat kabupaten yang akan mewakili di ajang Jatim. Diperkirakan yang banyak menyedot perhatian adalah cabang fashion. Ini terbilang baru dan heboh, pasalnya penonton akan penasaran seperti apa aksi 'catwalk' para siswi MTs se antero Prigen-Sukorejo berlenggak-lenggok bak pragawati di TV-TV unjuk kebolehan. Saat latihan pragawati dari wakil MTsN kelihatan kaku dan belum 'ok' namun secara fisik sudah proporsional; cuma polesan 'walk'nya belum apik dan mantab. Pak Sutris melihat ini perlu dibina segera, kontan saja beliau langsung memanggil /'menculik'si-Ella sang putri 1-nya untuk berbagi pengalaman. Setelah Ella memberi contoh2 walk' maka hasilnya beda antara praktik dari 'ahlinya' dibanding dengan arahan gaya 'autodidaknya' pak Darmanto..
Di sisi lain semula terjadi polemik sat koordinasi satker se-Jatim sempat simpang siur dalam menentukan tempat. Dalam forum kanwil itu sempat Pasuruan disebut-sebut menjadi tuan rumah. Tetapi karena waktu persiapan sangat minim, akhirnya sementara Malang menjadi alternatif terakhir yang 3 tahun silam sukses menyelenggarakan event yang sama. Ini akan berat di pembiayaan, permasalahannya ini belum ada sponsor yang siap membackup 100%, wal hasil perlu kontribusi dalam bahasa lain 'swadaya' dalam penyelenggaraan .Madrasah se-Jatimlah yang akan menaggung dominan biaya pelaksanaannya. ya kadung logonya..Ikhlas beramal mestinya tidak terus-terusan tekor?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar